Panduan Terapi Lebah

Ini adalah DAFTAR ISI dari MODUL-3 (BUKU-3)

Bagaimana Cara Mendapatkan Koloni Lebah ?
Alat dan Bahan Apa Saja untuk Memelihara Koloni Lebah ?
Bagaimana Cara Mengambil Lebah dari Kotak Koloni  ?
Bagaimana Cara Menjaga Lebah Agar Tidak Meninggalkan Koloni ?
Alat dan Bahan Apa Saja untuk Melakukan Terapi Lebah ?
Apa yang Harus Dilakukan ke Pasien Sebelum Melakukan Terapi Lebah ?
Bagaimana Cara Mengambil Lebah dari Kotak Terapi ?
Bagaimana Cara Menyengatkan (terapi) Lebah ke Tubuh Pasien ?
Dimana Titik Terapi untuk Mengawali Terapi ke Pasien ?
Tindakan Apa yang Harus Dilakukan Jika Pasien Alergi Sengatan Lebah ?
Bagaimana Jika Pasien Kedapatan Alergi Lebah, Apakah Masih bisa Dilakukan Terapi Lebah ?
Titik Terapi Mana Lagi, Jika Pasien Tidak Alergi terhadap Sengatan Lebah ?
Bagaimana Jika Pasien Khusus Menderita Penyakit Penyerta ?
Pantangan Apa Saja Selama Dilakukan Terapi Lebah ?
Apa yang Harus Disarankan ke Pasien Saat Menjalani Terapi Lebah ?



Bagaimana Cara Mendapatkan Koloni Lebah ?
Koloni Lebah bisa didapatkan dengan cara membeli langsung dari peternak lebah yang sudah tersebar di seluruh Indonesia. Untuk mencari yang dekat dengan tempat tinggalnya bisa ditelusuri dengan mesin pencari “google” di internet dengan kata kunci “ peternak lebah madu ”. maka akan banyak sekali peternakan lebah dari seluruh propinsi di Indonesia. Khusus di Jakarta memang agak sulit karena daerah perkotaan dimana tidak memungkinkan orang beternak lebah di daerah yang jarang pepohonan. Namun bisa didapatkan di Pusat Madu Pramuka Cibubur , atau daerah sekitar Jakarta seperti Bogor, Subang, Bekasi dll.

Yang di maksud koloni lebah disini adalah koloni lebah peternak yang dikemas dalam satu kotak lebah, yang lengkap dengan lebah ratu, (queen bee), lebah pejantan (drone) dan lebah pekerja (worker). Dalam satu kotak koloni terdiri dari sisiran-sisiran sarang yang jumlahnya antara 6-8 sisiran sarang.
                                                                                                                      
Jenis lebah yang di ternak oleh peternak lebah, biasanya menggunakan diantara 2 jenis lebah,  yaitu jenis “Apis Mellifera“ atau “Apis cerana. Perbedaan kedua jenis lebah ini adalah :

Apis Meliferra : merupakan lebah yang aslinya dari luar negeri, ukuran lebih besar, sifat lebih jinak, terbang tidak terlalu cepat, daya sengatnya lebih kuat. Lebah ini yang sering di pakai di tempat terapi lebah di seluruh dunia, juga sering di lakukan untuk penelitian dan percobaan.

Apis cerana : ini lebah lokal, ukuran lebih kecil, lebih agresif, terbang lebih cepat, sering berkeruman di tempat jualan buah atau es cendol. Daya sengat lebih ringan.

Mana yang akan di gunakan? tergantung kondisi pasien. Tapi kami sarankan menggunakan Apis mellifera, karena lebah ini mudah di tangkap, tidak agresif dan sifat farmakologi (kemampuan mengobati) lebih besar. Jika menggunakan lebah ini, hati-hati dengan dosis ( jumlah) yang digunakan untuk pasien, terutama untuk  pasien khusus. Dalam hal ini bisa di ibaratkan bahwa 1 lebah Apis melifera setara dengan 3 lebah  Apis cerana.




Bagaimana Cara Memelihara Koloni Lebah di Rumah Sendiri ?
Koloni lebah sangat mudah dikelola tanpa harus takut akan tersengat. Pada dasarnya lebah adalah mahluk yang tidak agresif jika tidak diperlakukan buruk. Memelihara lebah tidak mesti di lapangan, kebun atau halaman yang luas. Kaloni lebah bisa dipeliharan di rumah sendiri. Syarat pemeliharaan koloni di rumah sendiri adalah :




·         Hindari suara-suara brisik dan lalu-lalang manusia disekitarnya
·         Jauhkan dari tempat yang berasap, seperti di dapur, garasi atau tempat pembakaran sampah.
·         Tempatkan di tempat yang tinggi seperti di atap, loteng atau di pohon
·         Jika tidak memungkinkan di tempat yang tinggi, bisa di tempat yang jauh dari jangkuan anak-anak (di beri pagar disekitarnya)
·         Dekatkan dengan pepohonan ( tempat yang rindang ) dan tempat yang berair (kolam, sungai, saluran air, dll)

Alat yang di pakai untuk memelihara lebah, sangat relatif, artinya bisa dipakai sebagian, semua atau bisa tidak dipakai, mungkin juga bisa diganti dengan alat / bahan lain yang kira-kira cocok. Manfaatkan barang-barang yang ada di rumah untuk keperluan pemeliharaan lebah.              

 


Kotak Terapi (tempat lebah untuk terapi)
kotak 1  : lebah belum dipakai/ada sengatnya
kotak  2  : lebah sudah dipakai / tidak ada sengatnya


Keterangan :
Kelengkapan yang dikenakan ke badan ( jaring penutup wajah, dll.) untuk menjaga diri agar tidak tersengat lebah sewaktu memindahkan kotak koloni lebah dari satu tempat ke tempat lain, dan saat menangkap lebah dari kotak koloni  dan memasukan ke kotak terapi.

Barang-barang lainya (semprotan air, dll) digunakan untuk menangkap lebah dari kotak koloni untuk dimasukan ke kotak terapi, dan untuk memelihara lebah sehari-hari. Cara menangkap lebah dari koloni lebah : lihat pembahasan berikutnya.

Sedangkan Kotak Terapi, adalah tempat lebah sementara yang akan digunakan untuk terapi. Tempat ini harus diberi lubang-lubang kecil agar udara bisa keluar masuk, dan diberi lubang besar diatasnya untuk memasukan dan mengeluarkan lebah. Jangan lupa diberi tutup yang bisa digeser-geser.

Kotak terapi untuk terapi harus ada 2 ruangan atau ada 2 buah, karena punya fungsi masing-masing. Pada tempat pertama, untuk memasukan lebah yang diambil dari koloninya (masih ada sengatnya), sedangkan tempat ke dua, untuk memasukan lebah yang baru saja disengatkan ke pasien (sudah tidak ada sengatnya).



Ini tujuanya untuk memisahkan lebah yang sudah dipakai dan yang belum dipakai. Karena lebah yang sudah dipakai untuk menyengat, dalam waktu sekitar 3-4 jam akan mati sendiri. Sebaiknya sebelum mati di lepas saja di tempat terbuka supaya  mati di tempat terbuka dan bisa dimanfaatkan / dimakan mahluk lain seperti burung, semut dll.